RICTUSEMPRA : SEBUAH INVASI KE SARAF GELI

Senin, 16 Juni 2008

0 komentar

RICTUSEMPRA : SEBUAH INVASI KE SARAF GELI
oleh Charm and Spell Club
Sekolah Sihir Hogwarts
1974





I. PENDAHULUAN

A. Pengertian
Salah satu mantra yang dipelajari di tingkat dua Sekolah Sihir Hogwarts adalah Mantra Gelitik atau Rictusempra. Rictusempra dilafalkan dengan ric-tu-SEM-pra, berasal dari dua kata dari bahasa Latin, yaitu "rictus" yang berarti cengiran dan "sempra" yang berarti selalu, sehingga secara harfiah Rictusempra berarti "selalu nyengir"--dan arti harfiah ini berkaitan erat dengan fungsi mantra ini secara umum, yaitu menggelitik. Miranda Goshawk dalam Kitab Mantra Standar Tingkat Dua mengemukakan bahwa Rictusempra (Tickling Charm, Mantra Gelitik) adalah suatu mantra yang digunakan untuk menggelitik atau membuat objek mantra tertawa tak terkendali. Objek mantra yang dimaksudkan disini tentu saja adalah manusia (karena jika kau memantrai sebuah buku dengan mantra Rictusempra, itu tak akan menciptakan efek sama sekali).

Mantra ini dapat dikatakan sebagai mantra tingkat dasar, karena sifatnya yang sederhana dan tidak terlalu rumit, namun dalam penggunaannya diperlukan konsentrasi dan fokus tinggi pada objek mantra untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga dalam silabus Sekolah Sihir Hogwarts, mantra ini dimasukkan sebagai salah satu mantra yang dipelajari di kelas dua.

B. Latar Belakang
Belum ada satu sumber pasti yang menunjukkan pencipta dan berasal darimana mantra ini, meskipun beberapa sumber literatur kuno menyebutkan mantra Rictusempra sudah ada di dunia sihir sejak abad ke 10 Masehi. Para penyihir yang meneliti mantra tingkat lanjut memperkirakan mantra ini berasal dari benua Amerika bagian Selatan dan menyebar dengan cepat ke benua Eropa melalui para penyihir yang singgah ke benua tersebut dalam sebuah kunjungan. Mantra ini juga populer di Eropa saat epidemik spattergoit menyerang dua per tiga area Eropa yang menyebabkan kemurungan dan masa-masa menyedihkan luar biasa, sehingga para penyihir yang putus asa mempopulerkan Mantra Gelitik untuk menciptakan tawa dan kesenangan. Meski cara tersebut tidak bisa disebut cara yang tepat, namun apa yang dilakukan para penyihir tersebut berhasil mengkomersilkan mantra ini.

II. MANTRA GELITIK DALAM TEORI

A. Cara Kerja
Cara kerja Mantra Rictusempra berhubungan erat dengan otak manusia. Kilatan cahaya yang dikeluarkan dari tongkat saat mengucapkan mantra ini diteliti mengandung sedikit aliran listrik yang aktif, namun intensitas dan tegangannya kecil sekali sehingga tidak akan membahayakan nyawa manusia. Aliran listrik ini akan berubah menjadi impuls saat menyentuh tubuh objek mantra, kemudian diterima sel-sel saraf sensorik. Impuls ini akan bergerak menuju sel saraf interneuron, kemudian setelah melalui saraf-saraf di tulang belakang langsung menuju otak untuk di proses. Bagian hipotalamus pada otak adalah bagian yang mengatur emosi manusia, seperti marah, senang, sedih, dan lain-lain, sehingga impuls yang masuk tersebut diatur di hipotalamus kemudian ditransfer melewati sel saraf motorik, lalu dikeluarkan dalam bentuk rasa geli yang luar biasa, sehingga objek mantra mengalami perasaan seperti digelitiki. Kemudian, rasa geli tersebut akan memacu objek mantra untuk tertawa terbahak-bahak. Unsur sihir didalamnyalah yang membuat impuls "listrik" dalam kilatan cahaya mantra ini mengakibatkan objek mantra tidak dapat mengendalikan tawanya. Semua proses ini berlangsung dalam kurun waktu antara 0.5-1.2 detik.

Jika pemantra melakukan mantra ini secara diam-diam (misalnya bersembunyi di belakang objek atau merapalkan mantra secara nonverbal), tawa yang dikeluarkan biasanya hampir sama, namun impuls yang dihasilkan diproses di tulang belakang, bukan di otak. Proses tersebut hampir identik dengan gerak refleks pada manusia. Disinyalir, perasaan geli yang timbul akan muncul di sekitar perut dan pinggang kiri dan kanan.

B. Hal-hal Lain yang Perlu Diperhatikan
Ayunan Tongkat
Pada dasarnya, dalam merapalkan mantra ini tidak ada ayunan tongkat yang khusus. Biasanya perapal mantra akan mengacungkan tongkatnya lurus-lurus pada objek mantra, sehingga diperlukan juga akurasi dalam mengacungkan tongkat agar tidak melenceng dan malah menyerang orang lain alih-alih objek mantranya sendiri.

Perapalan Mantra
Lafalkan mantra Rictusempra dengan tegas dan jelas, juga dengan artikulasi yang tepat : ric-tu-SEM-pra. Beri penekanan pada suku kata SEM untuk memberi hasil yang optimal. Disarankan untuk merapalkannya dengan tegas, bahkan dengan suara yang agak keras untuk menambah efek tawa. Namun mantra ini juga dapat dirapalkan dalam hati, bagi para penyihir yang sudah berpengalaman. Pelafalan Rictusempra adalah salah satu faktor penting dalam keberhasilan mantra ini. Dalam buku Seratus Mantra Paling Populer di Eropa karangan penulis Darius Pattinson, dikisahkan seorang penyihir yang salah mengucapkan pelafalan Mantra Rictusempra di Bristol, tahun 1887. Alih-alih menyerang objek mantranya dengan invasi geli, mantra itu meluncur dan menghantam objek mantranya dalam ledakan keras yang membuat telinga berdenging, dan si objek mantra harus hidup dengan kutil-kutil yang kerap cekikikan sendiri di seluruh mukanya sejak saat itu.

Warna Kilat yang Dikeluarkan
Jika mantra Rictusempra diucapkan dengan benar, ayunan yang tepat, dan dengan konsentrasi yang baik, akan ada kilatan cahaya tegas berwarna violet atau keunguan yang keluar dari ujung tongkatmu. Semakin kuat mantranya, semakin terang warnanya. Kilatan cahaya ini akan melesat dengan kecepatan yang cukup tinggi dan langsung mengarah pada objek mantranya dalam sekejap.

Ketahanan Mantra
Ketahanan Mantra sangat bergantung pada pemantra, karena ada banyak faktor eksternal dan internal yang akan mempengaruhi hasil sihiran seseorang pada saat ia menyihir, namun faktor-faktor tersebut tidak akan dibahas disini. Fokus dan konsentrasi adalah satu hal yang wajib digarisbawahi karena objek mantranya sendiri adalah manusia. Resiko kerusakan akibat kejadian-yang-tidak-diinginkan akan lebih tinggi dibandingkan jika objek mantranya berupa benda inanimate. Selain pemantra, ketahanan mantra gelitik juga dipengaruhi oleh kepribadian objek mantra secara personal.


III. PENELITIAN
Everything comes for a reason. Pencipta Mantra Rictusempra pasti memiliki tujuan positif lain dalam menciptakan mantra ini (selain untuk menggelitik seseorang sampai perut mereka mengerut). Mantra ini juga dapat digunakan sebagai mantra ofensif dalam duel atau pertempuran. Para penyihir putus asa yang hidup di zaman epidemik spattergoit pun memutuskan untuk menggunakan Mantra Gelitik sebagai pengusir kemurungan dan kesedihan. Sepanjang generasi ke generasi, hasil akhir mantra Rictusempra berbeda-beda di setiap orang. Hal ini menimbulkan beberapa tanya, seperti, apakah kepribadian dari pemantra dan objek mantra juga ikut mempengaruhi hasil akhir Mantra Gelitik (selain ayunan tongkat, pelafalan mantra, dan juga konsentrasi)?

Charm and Spell Club sebagai Klub Mantra di Sekolah Sihir Hogwarts telah menyelidiki indikasi ini dalam sebuah penelitian. Kami menunjuk satu orang sebagai objek mantra dan empat orang dengan karaktersitik berbeda sebagai pemantra. Keempat orang ini berasal dari empat asrama berbeda agar karakteristik dan sifat pemantranya bisa benar-benar berbeda. Hal-hal yang diteliti dalam percobaan ini, antara lain :
1. Melihat efek dari berbagai sifat dan karakter terhadap keefektifan mantra Rictusempra.
2. Meneliti hasil reaksi tertawa korban atas percobaan dari masing-masing pemantra.
3. Meneliti pengaruh kepribadian seseorang terhadap kekuatan Rictusempra

Berikut ini adalah analisis kepribadian objek mantra dan pemantra berdasarkan hasil pengisian kuisioner kepribadian.

Objek Mantra : Jessica Shoemaker
Karakteristik :
1. General Personality : 80 %, an exciting, highly volatile, rather impulsive personality; a natural lead, who's quick to make decisions, though not always the right ones. They see you as bold and adventuresome, someone who will try anything once; someone who takes chances and enjoys an adventure. They enjoy being in your company because of the excitement you radiate.
2. Strongest emotion : Hate/Anger
3. How Happy : 60 %
4. Kind of Soul : Retrospective Soul

Pemantra
a. Recha McFadden
1. General Personality : 71 %, an exciting, highly volatile, rather impulsive personality; a natural lead, who's quick to make decisions, though not always the right ones. They see you as bold and adventuresome, someone who will try anything once; someone who takes chances and enjoys an adventure. They enjoy being in your company because of the excitement you radiate.
2. Strongest Emotion : Hate/Anger
3. How Happy : 64 %
4. Kind of Soul : Hunter Soul

b. Arzu Evenstar
1. General Personality : 0 %, shy, nervous, and indecisive, someone who needs looking after, who always wants someone else to make the decisions & who doesn't want to get involved with anyone or anything! They see you as a worrier who always sees problems that don't exist. Some people think you're boring. Only those who know you well know that you aren't.
2. Strongest Emotion : Love/Happiness
3. How Happy : -no data-
4. Kind of Soul : Bright Star Soul

c. Han Hye Na
1. General Peronality : 71 %, an exciting, highly volatile, rather impulsive personality; a natural lead, who's quick to make decisions, though not always the right ones. They see you as bold and adventuresome, someone who will try anything once; someone who takes chances and enjoys an adventure. They enjoy being in your company because of the excitement you radiate.
2. Strongest Emotion : -no data-
3. How Happy : 56 %
4. Kind of Soul : Hunter Soul

d. Andrew Mobbrenette
1. General Personality : 53 %, fresh, lively, charming, amusing, practical, and always interesting; someone who's constantly in the center of attention, but sufficiently well-balanced not to let it go to their head. They also see you as kind, considerate, and understanding; someone who'll always cheer them up and help them out.
2. Strongest Emotion : Love/Happiness
3. How Happy : 64 %
4. Kind of Soul : Newborn Soul

Jeda waktu antar pemantra : Sekitar 30 menit setelah tawa objek mantra benar-benar berhenti.

Hasil Penelitian :
Pemantra 1 - Recha McFadden.
Pemantra melakukannya dengan baik. Indikasi ini terlihat pada cahaya yang keluar dari ujung tongkatnya berwarna ungu cerah dan terang. Objek mantra berhasil 'digelitiki' dan tertawa terbahak-bahak selama beberapa menit sebelum akhirnya berhenti. Berdasarkan hasil tanya jawab dengan objek mantra, Mantra Gelitik pertama ini cukup kuat efeknya dan menyerang langsung ke saraf geli di perutnya.

Pemantra 2 - Arzu Evenstar
Pemantra melakukannya dengan baik, meskipun cahaya yang dikeluarkan tongkat tidak seterang cahaya yang dihasilkan tongkat Pemantra Pertama. Namun efek dari Mantra Gelitiknya berhasil bertahan selama beberapa menit. Berdasarkan hasil tanya jawab dengan objek mantra, mantra kedua ini dinilai lebih lemah daripada mantra yang pertama.

Pemantra 3 - Han Hye Na
Pemantra melakukannya dengan kurang sempurna alias kurang fokus, karena pelafalan mantranya kurang tegas dan artikulasinya kurang jelas. Cahaya yang dikeluarkan tongkatnya lemah dan nyaris berwarna ungu transparan. Objek Mantra berhasil terbahak-bahak dalam kurun waktu kurang dari setengah menit saja.

Pemantra 4 - Andrew Mobbrenette
Pemantra melakukannya dengan cukup baik. Cahaya yang dikeluarkan tongkatnya tegas dan cukup terang. Disinyalir ketahanan mantranya cukup kuat karena objek mantra sempat terhuyung ke depan saat mantra ini 'menghantam' tubuhnya, namun intensitasnya tidak sekuat yang pertama. Objek mantra berhasil tertawa tak terkendali selama beberapa menit.

IV. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kami ambil adalah sifat dan karakteristik pemantra memberikan pengaruh pada keefektifan mantra ini. Semakin keras dan tegas karakter seseorang, maka efek dari Mantra Gelitik juga akan semakin kuat. Hal ini juga akan berhubungan dengan reaksi yang dihasilkan objek mantra, yaitu berapa lama tawanya akan bertahan. Namun meskipun karakteristik pemantra memiliki pengaruh, akurasi, konsentrasi, pelafalan, dan acungan tongkat adalah faktor-faktor pendukung penting dalam keberhasilan sebuah mantra secara umum (tidak hanya berlaku pada Mantra Rictusempra saja) sehingga hal-hal tersebut harus benar-benar diperhatikan.

V. REFERENSI
Kitab Mantra Standar Tingkat Dua oleh Miranda Goshawk
Seratus Mantra Paling Populer di Eropa oleh Darius Pattinson

Anggota CS Club yang terlibat dalam penelitian :
- Recha McFadden
- Andrew S. Mobbrenette
- Jessica Shoemaker
- Han Hye Na
- Arzu Evenstar
- Evant Explainvylth
- Kyle Valtress
- Keisha Kadence kaiya