Gathering Bandung--Report

Sabtu, 23 Agustus 2008

2 komentar

Jengjerereng~

Yak, setelah sekian lama ditagih oleh beberapa orang (dan biasanya saya cuma jawab, “iya besok.” Atau, “iya ini lagi bikin—“—yang padahal ga lagi bikin), sayapun memutuskan untuk membuat laporan tentang Gathering Semi-Akbar Bandung hari ini mengingat saya lagi males untuk repp dimana-mana. Yuk mari~

18 Agustus 2008

Sehari sesudah Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia. Dan tepatnya, sehari sesudah konser Panic! at The Disco di Jakarta. Malamnya, setelah saya dan abang saya selesai menyaksikan kegantengan Sirius Black, Severus Snape, Peter Pettigrew, dan Jo Spencer, kamipun pulang ke rumah. Namun sebelumnya, kami sempat mengantar teman dari abang saya yang mempunyai adik bernama ~sensor~, sehingga sesampainya di rumah… tebak jam berapa! Jam 2 pagi, yeah. Sebenernya sih bagian lamanya itu di bagian makan malam di Mid Point yang sungguuuuuuh lama sekali menunggu pesanannya—setengah jam menunggu cuma diantar dua buah es jeruk saja. Bisa bayangkan? (penulis berharap semua berkata ‘tidak’) Ehh, bisa? Yasudahlah, kita kembali ke beberapa jam setelahnya. (penulis memasang raut wajah -_-)

Paginya, sekitar jam 6, anak-anak Jakarta berkumpul di McD Sarinah. Makhluk-makhluk Jakarta ini terdiri dari Ayu, Asril, Thiwy, Lian, dan Talith (penulis tidak berharap ada yang menanyakan siapa PM dari siapa). Setelah beberapa menit menunggu, travelpun datang dan membawa kami untuk melaju menuju Bandung. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 2-3 jam. Mau tahu apa yang kami lakukan sewaktu perjalanan?

Lian: *mengobrol bersama Ayu dan Thiwy—paling heboh*
Ayu: *mengobrol bersama Lian dan Thiwy—terheboh setelah Lian*
Thiwy: *mengobrol bersama Lian dan Ayu—terheboh setelah Ayu*
Talith: *mendengarkan lagu dari mp3—berbicara hanya jika ditanya* (penulis tidak bermaksud untuk berlebihan)
Asril: *duduk mojok di depan—setengah tertidur*

Tada~ Sampailah kami di Bandung. Tidak terasa perjalanan begitu cepatnya. Kamipun turun dari travel, dan beraksi bagaikan bocah-bocah petualang di pinggiran jalan menuju Cihampelas. Kami yang namanya pengembara dari Jakarta, tidak tahu angkot apa yang harus dinaiki untuk sampai di dekat Cihampelas. Lian sibuk menelpon orang lain lah, minta transferin pulsa lah, dan yang lainnya ikut berjalan. Sebelumnya saya dan Asril sempat membicarakan soal pembantu saya yang katanya mau dipecat. FYI, pada saat ini Asril terlihat sangat sangat mirip seperti chara ceweknya yang berinisial CFF (penulis tidak minta digorok, tetapi kalau mau digorok ya silahkan, asal ada royaltinya). Kami tetap tidak tahu angkot mana yang harus kami naiki. So, solusinya—

Taksiiii~

Yap. Sampailah kami di Cihampelas Walk dengan selamat sentosa. Tapiiii. Ada tapinya. CiWalk belum buka, Sodara-sodara! (penulis masang raut wajah T_T) Maka dari itu kamipun memutuskan untuk mencari makanan. Tapi teteup masih ga ada yang buka. Untung udah mendekati jamnya CiWalk buka. Dan kebetulan Mida menelpun, mengatakan bahwa ia sudah sampai di Bandung bersama Sha—yang juga udah di Bandung sehari sebelumnya, bener kagak?—dan akhirnya kami masuk lagi ke CiWalk. Aha. Serasi sekali mereka, ya~ (penulis melirik dua chara berinisial KDP dan SK) Dan jerereng~ Setelah Mida dan Sha datang, Manda bersama adiknya alias Inka yang malah beli Cireng Keraton—apapun itulah—datang.

Kami semuanya—Ayu, Asril, Thiwy, Lian, Talith, Mida, Sha, Manda, Inka—duduk di samping J.Co CiWalk sambil nunggu J.Conya buka. Awalnya saya duduk bersama Asril, Ayu, dan Thiwy sambil ngedraft kelas pake laptop Ayu. Eh.. jadinya saya pindah bersama Manda, Lian, dan Sha. Hohohoho. Keenakan euy RAB (penulis mesem-mesem sendiri) secara tidak RPG dikelilingi oleh gadis-gadisnya~

J. Co buka dan... serbuuuu! Semuanya langsung masuk, terutama yang pada lagi pegang laptop—termasuk saya. Langsung deh tuh ngatur settingan hot spotnya (bener gak sih?). Rada bermasalah di laptop Ayu, tapi walhasil berhasil. Sayang batrenya sekarat. Sekarat! Sambil nyoklat, ngopi, ngeteh, semuanya pada berautis ria. Tetapi keautisan kami segera dihentikan oleh bacaan dari laptop Sha mengenai Tipe Golongan Darah. Sumpah kocak mampus! Dan akhirnya Ghina, Aji, dan Fuma datang... Saya sempat menjejalkan beberapa foto dan juga video Sirius Black hasil semalam dan berhasil membuat Ghina cemburu buta, hahaha! Setelah semuanya diperkirakan sudah mengumpul, kami langsung naik ke atas, ke foodcourt tepatnya. Sedikit iri dengan Aji dan Ghina yang selalu menunjukkan salam—apapun itu—khas ITB. Heuheu, penulis jadi meratapi nasibnya yang kuliah bakal bertahun-tahun lagi.

Awawwwwwwwww. Acara gath dimulai. Lily, Recha, Renny, Myu, Flava—halah—,Sang Hee, dan Arc dateng (bawaan chara—penulis lupa siapa yang dateng duluan dan siapa yang dateng belakangan). Ada yang ngeliat Tipe Golongan Darah, dan ini nih acara intinya. RPG on the spot! Dimulai dari Lian as LV—bukan Lord Voldemort—yang ngebuka ‘thread on the spotnya’. Gini settingannya.. Timeline 3 hari sebelum Winter Ball pas sarapan, tempat di Aula Besar. Oho. Urutan RPG-annya: Lian, Manda, Talith, Ayu, Thiwy, dan Mida (penulis lupa lagi jadi mohon maaf jika ada kesalahan). Yang biasanya RPGnya gondrong-gondrong langsung seupil semua karena WB on the spot, termasuk saya. Seru dah!

RPG on the spot tidak dilanjutkan, dan hampir semuanya bergegas untuk sholat Dzuhur mengingat hari sudah semakin siang. Sementara yang lain ada yang makan, baca buku, ngeautis sama laptop atau hp—dan saya termasuk dalam bagian MLM Darren Shan. Yeah. Dengan suksesnya beberapa menit kemudian saya mendongeng tentang Darren Shan – Cirque Du Freak dengan pendengar setia Mida, Ayu, dan Fuma. Hohoho, beneran berasa jadi Kak Seto (Kak Seto jago dongeng, bukan?), apalagi ekspresi saya meyakinkan gitu loh. Mungkin ini dapat dikatakan sebagai acara bebas. Oh iya saya lupa, setelah RPG on the spot, itu sebenernya ada acara Trivia-ing loh :P (penulis lupa lagi ngedeskripsiinnya, sudahlah)

Acara bebas. Hohoho. Makan-makan deh semuanya~ Saya sempet tutorialing photoshop bareng Aji yang ternyata lebih mantep on the spot daripada lewat chat, dan mendengarkan lagu-lagu termasuk lagu Tay Kebow. Eh, maksudnya, Take A Bow by Bianca Zabini—Rihanna. Setelah itu kamipun foto-foto. Hyaaaaa! Ini adalah sesi favorit saya, Sodara-sodara! Gak hanya foto di laptopnya Aji aja, tapi di laptopnya Manda juga. Plus pake kamera dari Manda dan Sang Hee (penulis sengaja menyembunyikan kameranya agar tidak ketahuan bahwa kameranya super bacul). Kategorinya banyak sekali, di antaranya:

Para Profesor
Murid Slytherin
Murid Ravenclaw
Murid Gryffindor
Murid Hufflepuff
Tim Quidditch
Hogwarts Challenge
Murid Kelas 6
Murid Kelas 5
Murid Kelas 4
Murid Kelas 3
Murid Kelas 2
Mischief Managers
Slythi’s Salon
DE Junior

Heleuh. Penulis aja bingung mo ngelanjutinnya lagi. Kebanyakan! Menurut voting, yang paling banyak nongol adalah (backsound: jerereng~) ASRIL! Padahal mah dia ga semuanya ada di kategorinya =)) Ya, saya akui sih saya juga sering nongol, tapi ga sebanyak Asril. Untuk keterangan foto, dapat dilihat di post setelahnya~ Wekekek, sebenernya sih penulisnya aja yang belom dapet semua fotonya. Jadi, tunggu ya, Anak-anak!

Setelah foto-foto… ya, huhuhu, kami terpaksa harus pulang karena sudah lumayan sore. Bagaimana nasib anak-anak Jakarta? Bagaimana nasib anak-anak sekolahan? Oh.. oh.. (penulis digeplak) Untung ada jeda sholat, jadi kami semua bisa ngumpul dulu sebentar di bawah. Dan, ah, ya, ngomong-ngomong saya tadi sempet melakukan hal gila bersama Renny. Berikut kurang lebih adalah kegilaan kami lewat... chatting!

Talith: hai
Renny: a5l pLzZ
Talith: 13 f jkt, u?
Renny: 15 f bD9
Talith: nMa u cPa?
Renny: m3y, u?
Talith: icHa. LaM kNaL yacH

Hohohoho—lagi. Yah, semuanyapun sudah selesai sholat dan... kami beneran pulang deh! Semuanya berpisah, kecuali Ayu, Sha, Thiwy, Mida, Lian, Asril, Fuma, dan Talith. Mereka ngapain ngumpul gitu? Ke terminal lah, masa ke terminal dong. Secara kita sekolah, bukan sekodong (penulis ditimpuk besi). Meninggalkan Bandung, kami semua naik angkot—bukan ke Jakarta naek angkot!—untuk ke terminal, mencari bis untuk berkelana kembali ke kampung halaman. Sempet beli oleh-oleh, dan Fuma berpisah dengan kami sesampainya di Jakarta. Yak. Kami naik bis supersempit. Asril yang paling kasihan, karena dia duduk paling belakang, sama om-om ga jelas pula. Di sepanjang perjalanan, kami ngobrol hanya sedikit, dan seperti biasa saya mendengarkan mp3. Tapi... sayangnya batere mp3 saya abis, sial! Akhirnya saya tidur, dan bangun dengan kepala pusing, namun ternyata kami sudah sampai di kampung halaman. (backsound: emakkk! Kangen emakkk!)

Saya, Lian, dan Sha berpisah di Terminal Kampung Rambutan. Kemudian saya dan mami saya berpisah dengan Sha, dan kami pergi untuk naik metromini menuju ke Slipi. Saya sama gak sadarnya seperti ketika saya menerima telepon dari Ayu jam 5 pagi. Ngantuk, pusing, dan semuanya bercampur aduk~ Sampai di Slipi, naik m11. Tahukah kau bahwa m11 merupakan mikrolet kesayangan Sang Penulis? Ya, karena—karena penulis hanya bisa bayar 1000 ataupun gratis hanya di mikrolet ini saja. Saya turun di pasar dekat rumah saya, dan... pisah sama semuanya! Huhuhu, this is the worst part! (penulis masang raut wajah T_T lagi)

Yak. Dengan ini saya menyatakan bahwa Gathering Semi-Akbar Bandung telah selesai. Sungguh, gath ini merupakan gath yang gak kalah serunya, apalagi dengan adanya keajaiban saya yang dibolehin untuk mengembara ke Bandung dengan usia semuda ini—halah.

Selamat menikmati laporan perjalanan dari saya. Sekian dan terima kasih! (penulis berpikir bahwa penutupannya sungguh tidak mengenakkan)

Salam,
Janette Blizzard, Remus Lupin, Regina Dwayne, Theodore Tormented, Profesor Frank Buster, Profesor Madeline Simms, Profesor Long Hei Mi, Profesor Symphony Soneta, dan Profesor Drake Carey.