Esai Herbologi

Kamis, 20 Maret 2008

Mungkin banyak yang bertanya-tanya, seperti apa esai Herbologi yang memenuhi kualifikasi sebagai esai yang baik dan benar itu? Oke, di bawah ini saya post esai Herbologi salah seorang murid Term kemarin yang mendapatkan nilai O untuk esainya *harap dicatat, term kemarin saya hanya membagikan sedikit sekali nilai O untuk esai, karena saking sedikitnya yang mengirimkan esai berkualitas*

----------------------------------------------------------------------------------------------------

EUCALYPTUS
oleh Andrew Shane Mobbrenette
Siswa Tingkat Pertama Sekolah Sihir Hogwarts asrama Hufflepuff

I. Deskripsi
Eucalyptus (Eucalyptus globulus) adalah tanaman sejenis pohon hijau tinggi khas Australia. Tanaman ini memiliki lebih dari tujuh ratus species yang tersebar di daerah-daerah beriklim kering, meskipun sebagian besar tumbuh di Australia, karena tanaman eucalyptus mudah beradaptasi pada kondisi iklim Australia. Sebagian kecil tanaman ini juga dapat ditemukan di Papua Nugini, Indonesia, dan Filipina. Pohon Eucalyptus dapat tumbuh sampai 230 kaki. Daunnya berukuran 4-12 inci berwarna hijau gelap dan agak mengkilat, karena dilapisi oleh sejenis kelenjar minyak. Di akhir musim kering, pohon eucalyptus menggugurkan daunnya.

Pohon eucalyptus juga memiliki bunga dan buah berbentuk kapsul. Bunga eucalyptus berwarna putih, krem, kuning, merah muda, atau bahkan merah, dan tidak memiliki kelopak. Buah eucalyptus yang berbentuk kapsul disebut gumnuts, memiliki bentuk luar seperti kerucut dan inti buahnya mengandung sejenis biji. Daun eucalyptus menghasilkan sejenis minyak yang sangat mudah terbakar. Muggle Australia melaporkan terjadinya kebakaran hutan eucalyptus karena suhu udara yang panas mengakibatkan minyak di daun eucalyptus berekasi dan menimbulkan percikan api. Bahkan, pohon eucalyptus dipercaya dapat meledak dengan sendirinya jika kondisi udara terlalu panas atau bersuhu tinggi.

II. Sejarah Eucalyptus
Dalam perkembangan dunia botani para Muggle, disebutkan bahwa Joseph Banks dan Daniel Solander adalah dua orang yang mempopulerkan eucalyptus secara komersil untuk pertama kali pada tahun 1770. Mereka berdua berasal dari Eropa, dan mengikuti ekspedisi bersama Kapten James Cook (muggle penemu benua Australia). Dalam dunia sihir, eucalyptus telah ditemukan jauh sebelum para muggle mengkomersilkannya.

Eucalyptus dipercaya sudah ada di permukaan bumi sejak 35-50 juta tahun yang lalu, meskipun penyihir-penyihir asli Australia baru memanfaatkan eucalyptus sejak tahun 997 Masehi, saat sebuah wabah flu aneh menyerang sebuah koloni penyihir di daerah Queensland. Seorang ahli herbologi, Wanyard Baughdert, berhasil mengolah Ramuan Anti Flu pertama di Australia dan menyebarkannya ke seluruh Australia Selatan. Pada tahun 1102, alkemis terkenal Australia, Rode Ceern, menyempurnakan Ramuan Anti Flu milik Wanyard. Sejak saat itu, eucalyptus mulai dikenal sebagai tanaman asli Australia. Dan untuk menghormati Wanyard, Ramuan Anti Flu tersebut dinamakan Wanyard Potion dan sangat terkenal selama beberapa generasi, sebelum pamornya memudar setelah ditemukannya Pepperup Potion.

Para Muggle Australia yang hidup pada abad ke 10 mengenal eucalyptus secara turun-temurun. Dahulu kala, penyihir dan muggle Australia hidup berdampingan satu sama lain, meskipun koloni penyihir memutuskan untuk tidak membuka jati diri mereka pada tetangga-tetangga muggle mereka saat itu. Adanya suatu tradisi tukar pikiran membuat penyebaran eucalyptus begitu pesatnya sampai ke Pulau Tasmania, bahkan ke Utara--seperti Indonesia dan Filipina. Beberapa penyihir Indonesia yang singgah dengan sapu mereka di tanah Australia telah mengetahui eucalyptus dari kolega penyihir mereka dan membudidayakannya di tanah asal mereka. Sampai sekarang, dunia muggle mengenal bangsa Aborigin (sebuah suku asli Australia yang terdiri dari muggle-muggle penghuni asli benua ini) adalah penemu pertama eucalyptus.

III. Khasiat dan Kegunaan
Secara tradisional, suku Aborigin (para muggle yang disebut-sebut sebagai penghuni asli benua Australia) memanfaatkan eucalyptus untuk mengobati berbagai macam penyakit. Baughdert, si penemu Wanyard Potion yang legendaris, telah membuktikan satu hal pada kita bahwa salah satu khasiat eucalyptus adalah mengobati flu. Beberapa penyihir di zaman modern ini juga menemukan bahwa eucalyptus dapat menyembuhkan batuk karena minyak eucalyptus membantu menghilangkan dahak dan melegakan tenggorokan. Karena memiliki aroma tajam yang khas, daun eucalyptus dapat digunakan sebagai pertolongan pertama untuk menyadarkan seseorang yang pingsan.

Para muggle Australia telah mengolah eucalyptus menjadi antiseptik, antibakteria, inhaler, salep, bahkan teh herbal, yang memiliki banyak khasiat penyembuhan di bidang medis. Eucalyptus juga digunakan dalam penyembuhan rematik, luka bakar, dan asma, bahkan diabetes. Muggle Australia meneliti bahwa daun eucalyptus mengandung tannin, flavonoid dan minyak folatil yang dipercaya mengandung zat antioksidan yang berguna bagi tubuh manusia.

Di dunia sihir sendiri, eucalyptus memiliki banyak kegunaan dalam dunia medis. Para penyembuh memanfaatkan minyaknya untuk menyembuhkan batuk dan pilek ringan atau flu (seperti yang dilakukan Wanyard Baughdert). Meskipun Pepperup Potion lebih dikenal ampuh untuk mengobati flu, beberapa penyembuh senior dan alkemis menyarankan untuk menambahkan sedikit minyak atau air rebusan eucalyptus pada Pepperup Potion saat masih dalam keadaan terebus. Bahkan Kementerian Sihir Australia mengekspor sedikitnya 100-200 ton daun eucalyptus per tahun ke seluruh dunia, terutama ke rumah-rumah sakit di Eropa dan Amerika.

Eucalyptus memiliki khasiat untuk mempercepat penyembuhan luka-luka ringan dan menghilangkan bekas luka. Salep eucalyptus dipercaya membantu mempercepat proses menghilangkan bercak-cercak hitam kemerahan bekas cacar naga dan mengandung aromaterapi.

IV. Kontra Indikasi
Para ahli herbologi dan ahli ramuan menyarankan untuk tidak terlalu sering mengkonsumsi eucalyptus. Eucalyptus yang berlebihan dapat berubah menjadi toksin dalam tubuh. Eucalyptus yang berlebihan juga dapat mengakibatkan sakit perut akut, juga gangguan ginjal dan hati. Hewan khas Australia, koala, yang makanan khasnya adalah daun eucalyptus, memiliki zat antibodi tersendiri dalam tubuhnya yang dapat mentolerir toksin yang ditimbulkan eucalyptus.

Wanita hamil dan menyusui disarankan untuk tidak mengkonsumsi tanaman ini. Saran ini juga berlaku untuk orang-orang yang memiliki gangguan hati dan dengan tekanan darah tinggi. Secara keseluruhan, eucalyptus aman digunakan untuk pengobatan diluar tubuh. Namun untuk pemakaian dalam tubuh sebaiknya penggunaannya di batasi.

V. Kesimpulan
Tanaman eucalyptus adalah tanaman asli Australia yang memiliki banyak khasiat di bidang medis. Para muggle dan penyihir telah memanfaatkannya sejak beratus-ratus tahun yang lalu untuk membantu penyembuhan flu, batuk, dan pilek, serta menyembuhkan berbagai macam penyakit yang lebih kronis. Minyak yang dihasilkan eucalyptus mudah terbakar dan menimbulkan nyala api kebiru-biruan. Meskipun memiliki banyak khasiat, tanaman berguna ini memiliki kontraindikasi yang cukup berbahaya bagi tubuh. Disarankan untuk tidak terlalu sering mengkonsumsi eucalyptus dalam jumlah banyak karena efeknya yang tidak dapat ditolerir tubuh manusia.

VI. Referensi
Seribu Satu Tanaman dan Jamur Gaib, oleh Phyllida Spore, halaman 109-121
Budidaya Eucalyptus untuk Penyihir : Studi Menyeluruh Mengenai Eucalyptus, oleh Johansen Samuel Redson.
Kehidupan Sosial Muggle Australia, oleh Walferick Baughdert, halaman 45-47
Mengenal Tanaman-Tanaman Herbal di Seluruh Dunia, riset oleh Josh Forest Mobbrenette.

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Seperti itulah contoh esai yang mendapatkan nilai O term kemarin. *Yang esainya dipajang, silakan terbang :P* Untuk term ini, siapa kira-kira yang akan dapat gelar "Esai Terbaik"? Let's see later, saya berniat untuk mempost Esai Terbaik dari setiap tingkatan tiap term, hohoho.... *kalo lagi rajin, wekeke*

EDIT TO ADD: Well, lupa saya mencantumkan ini. Harap dimaafkan, sodara sodari. Oke, di atas mungkin adalah esai terbaik term kemarin, tapi bukan berarti tidak ada kesalahan di dalam esai itu. Bisa ditebak apa salahnya?

Yep, right. Tata cara menulis Referensi atau Daftar Pustaka. Ada cara menulis Referensi, baik yang bersumber dari jurnal, buku, artikel, tesis, esai, website, dan sebagainya. Di bawah ini contoh tata cara menulis Referensi yang benar, saya copy paste dari contoh format report saya. Jadi maaf kalo pake English, males translate XD

--------------------------------------------------------------------------------------------------

a) References

Format of references for the respective sources is as follows:

· From the journal

Meguid, S.A. and Zhu, Z.H., “A novel finite element for treating inhomogeneous solids.” International Journal Numerical Methods engineering 38 (2): 1279 – 1592

· From the book

Glister, P. 1993. The Internet Navigator. New York: John Wiley and Sons

· From Article in book/ Conference proceedings

Eskey, D. and Grabe, W. 1998. “Interactive Models for Second Language Reading” in P.Carrel, J. Devine and D. Eskey (Eds) Intective approaches to second Language Reading. Cambridge: Cambridge University press.

· From Thesis

Borhan, A. 2001. Membrane Filtration of Protein and Alumina Mixtures, MSc Thesis. University of Wales, Swansea, United Kingdom.

· From Interview

Hamouda, A.M.S. 1994. LUSAS Ltd., UK, Private communication

· From website

Duncan, Donna. 6 Sept 1998

· From technical report

Wawrznek, P.A. and Ingraffea, A.R. 1991. Discrete modeling of crack propagation: Theoretical aspects and implementation issues in two and three dimensions. Report Number 91-5. Cornell University: New York, USA.


----------------------------------------------------------------------------------------------------

Oke, itu diatas adalah contoh tata cara menulis Referensi dari berbagai sumber. Sistem dalam Bahasa Indonesia sedikit berbeda dengan sistem dalam Bahasa Inggris, terutama dalam tanda bacanya. Tapi secara garis besar formatnya sama. Format diatas sudah saya sesuaikan berdasarkan Sistem dalam Bahasa Indonesia, tapi hanya berdasarkan pada ingatan saya. Harap maaf kalau ada kesalahan seperti titik harusnya koma, dan sebagainya.

Prof, gimana kalo isi esainya itu ngarang? Apa masih harus mencantumkan Referensi?

Pertanyaan seperti ini banyak ditanyakan para member. What's the point of me giving the rules like this? Tujuan saya simpel aja, saya ingin membiasakan para member menulis esai dan referensi dengan aturan dan tata cara yang benar, serta dalam bahasa yang objektif. Tidak bisa dipungkiri, banyak bahan dalam Herbologi yang tidak bisa ditemukan di buku-buku Muggle manapun. It's a magic plantations, after all.

Saya tidak keberatan dengan esai yang berisi karangan, karena tujuan saya memberikan esai adalah melatih para member menulis esai dan mencari referensi, seperti sudah saya tekankan di atas. Kreatif-kreatiflah mencari hubungan antara tema esai dengan bahan yang bisa ditemukan di Dunia Muggle. Misal, tentang esainya Profesor Slughorn, yang sudah dipost di blog ini juga, di postingan-postingan awal, tentang Ramuan Polijus. Tak ada Ramuan Polijus di dunia Muggle. Tapi, Profesor Slughorn mengaitkan khasiat dari Ramuan Polijus dengan teori kromosom manusia. Dari situ, akan terasa masuk akal kenapa Ramuan Polijus hanya bisa digunakan untuk manusia, tidak bisa untuk hewan. Karena jumlah kromosom manusia dan hewan berbeda. Dan seterusnya.

Got it, Kids? Awal-awal mungkin agak sulit. Tapi kalau kalian sudah terbiasa menulis esai, terutama terbiasa menulis dalam format standar esai yang benar, ini akan benar-benar berguna di realworld, cepat atau lambat. Dan dengan membiasakan diri mencantumkan referensi di tiap esai, you'll be used to recording your every work. It's really important, guys, with all kinds of piracy in everywhere.... *Gosh! Lost words again! Itu tadi Bahasa Indonesianya apaan sih?! Saya ampe jungkir balik susah nemu yang Bahasa Indonesianya enak didengar.... =.="*

I'll edit this post when I feel I have to add another thing. Any question, do not hesitate to ask me. Just Y!M me, and I'll answer it, IF I'm not busy OR leaving (I never turn off my laptop except for the class :P) OR I'm in a very bad mood OR sleeping. C ya later.

0 komentar: